Sejarah Lagu Kebangsaan Indonesia Raya | Pramuka SMKN 1 Grogol
SEJARAH
LAGU KEBANGSAAN INDONESIA
PP
NO 44 TAHUN 1958
PENDAHULUAN
Setiap bangsa di dunia ini memiliki lagu kebangsaannya. Lagu
kebangsaan itu bukanlah sekedar merupakan lagu untuk keindahan belaka, tetapi
merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa yang bersangkutan. Ia
merupakan sublimasi api perjuangan bangsa dalam mencapai cita-cita nasional dan
mempertahankan kemerdekaan dan kehormatan bangsa.
a. Setiap bangsa gembira, bersemangat dan bangga apabila mendengar
lagu kebangsaannya dinyatakan dan didengungkan dan mereka menghormatinya dengan
khidmat.
b. Suatu insiden antara dua bangsa akan terjadi apabila suatu
bangsa mempermainkan atau menghina lagu kebangsaan bangsa lain. Penghinaan
terhadap suatu lagu kebangsaan dirasakan sebagai penghinaan terhadap bangsa
pemilik lagu kebangsaan itu. Dalam hubungan internasional antara bangsa-bangsa
di dunia, maka setiap bangsa berkewajiban untuk menghormati bangsa lain.
c. Lagu kebangsaan Indonesia Raya adalah milik bangsa Indonesia.
“Indonesia Raya” merupakan ungkapan dan cetusan cita-cita nasional bangsa
Indonesia. Ia merupakan sublimasi api perjuangan bangsa Indonesia dalam
mencapai dan mempertahankan kemerdekaan dan Negara Indonesia. Ia merupakan pula
pemersatu bangsa dan tekad bangsa Indonesia.
d. “Indonesia Raya” yang berkumandang di seluruh pelosok tanah air
Indonesia selama perang kemerdekaan di Indonesia, telah mengorbankan semangat
dan keberanian rakyat dan pemuda Indonesia untuk bertempur sampai titik darah
penghabisan dalam mempertahankan dan menegakkan kemerdekaan, meskipun mereka
hanya menggunakan bambu runcing untuk melawan tentara colonial yang bersenjata modern.
Oleh karena itu bagi bangsa Indonesia, lagu kebangsaan Indonesia Raya dan bendera
kebangsaan Sang Merah Putih adalah kehormatan bangsa dan Negara Indonesia.
e. Gerakan Pramuka mempunyai tugas untuk menjadikan setiap Pramuka
Indonesia sebagai patriot bangsa yang sanggup dan berani mempertahankan serta
mempunyai rasa hormat yang tinggi terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Oleh
karena itu, kepada setiap Pramuka Indonesia harus ditanamkan dan ditumbuhkan
rasa cinta dan rasa hormat terhadap lagu kebangsaan Indonesia Raya. Untuk itu,
maka setiap Pramuka Indonesia harus mengetahui dan menghayati arti dan sejarah
lagu kebangsaan Indonesia Raya dalam perjuangan bangsa Indonesia merebut, mempertahankan
dan mengisi kemerdekaan. Serta Pramuka harus mampu menyanyikan lagu kebangsaan
Indonesia Raya dengan benar dan baik serta memiliki rasa hormat terhadapnya.
f. Tugas Pembina Pramuka antara lain adalah untuk membina setiap
Pramuka menjadi patriot yang memiliki rasa hormat kepada dan kesanggupan
berkorban demi abadinya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya di bumi Indonesia.
g. Untuk suksesnya tugas itu, maka setiap Pembina Pramuka
pertama-tama harus menjadikan dirinya sebagai patriot yang memiliki rasa hormat
kepada dan kesanggupan berkorban demi abadinya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
di bumi Indonesia. Dia adalah contoh hidup bagi setiap pramuka.
h. Uraian tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya beserta
sejarahnya ini hanya sekedar pegangan bagi para Pembina Pramuka dalam
melaksanakan tugasnya. Namun demikian, setiap Pembina Pramuka berkewajiban
untuk berusaha mencari bahan-bahan yang berkaitan dengan Lagu kebangsaan
Indonesia Raya.
SEJARAH LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA
“Indonesia Raya” sebelum 17 Agustus 1945.
1. Lagu “Indonesia Raya” adalah gubahan komponis Muda Indonesia
bernama Wage Rudolph Soepratman.
2. Almarhum Wage Rudolph Soepratman adalah seorang guru dan juga
pernah menjadi wartawan surat kabar “Kaoem Moeda” dan pengarang buku. Sejak
kecil Soepratman gemar sekali bermain biola.
3. Wage Rudolph Soepratman adalah putra seorang sersan Instruktur
Mas Senen Sastrosoehardjo. Soepratman dilahirkan di Jatinegara pada tanggal 9
Maret 1903 dan meninggal dunia pada malam selasa tanggal 16 Agustus di
Surabaya.
4. Semangat nasional telah mengisi seluruh jiwa Soepratman pada
waktu itu. Semangat yang berwujud kemauan ingin menciptakan Lagu Kebangsaan.
Akhirnya ia dapat menciptakan Lagu Indonesia Raya.
5. Lagu Indonesia Raya itu dipersembahkan oleh Soepratman kepada
masyarakat di dalam konggers Pemuda Indonesia tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung
Indonesiche Club, Jln.Kramat 106 Jakarta. Lagu Indonesia Raya untuk pertama
kali diperdengarkan dalam Konggres itu sesuai pula dengan semangat Persatuan
Pemuda yang menyala-nyala pada waktu itu, maka ketika Lagu Indonesia Raya
diperkenalkan kepada peserta konggres, dengan serta merta lagu itu mendapat
sambutan yang hangat sekali.
6. Sejak tiu pada tiap-tiap pertemuan Pemuda Indonesia selalu
dibuka dan ditutup dengan Lagu Indonesia Raya. Semua Organisasi Rakyat
Indonesia, Partai Politik, Organisasi Pemuda, Wanita, Kepanduan (Kepramukaan),
seluruh rakyat Indonesia yang sadar, mengakui lagu Indonesia Raya sebagai Lagu
Kebangsaan.
7. Pada jaman penjajahan, Lagu Indonesia Raya sering dilarang,
dihalang-halangi oleh Pemerintahan Kolonial Belanda. Pemerintah Belanda juga telah
meminta agar kata-kata dalam lagu Indonesia Raya diubah. Akan tetapi berkat
semangat perjuangan dan Peraturan Rakyat dan Pemuda Indonesia segala rintangan
itu dapat dilenyapkan
“Indonesia Raya” setelah 17 Agustus 1945.
1. Setelah Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,
Lagu Indonesia Raya ditetapkan sebagai Lagu Kebangsaan. Lagu Kebangsaan
Indonesia Raya selama perang Kemerdekaan telah merupakan sublimasi pengorbanan
perjuangan rakyat dan Pemuda Indonesia untuk mengusir penjajah dan
mempertahankan serta menegakkan Kemerdekaan.
2. Dalam Undang-Undang Dasar
sementara Republik Indonesia tahun 1950 pasal 3 ayat 2 Lagu Indonesia Raya
ditetapkan dengan resmi sebagai Lagu Kebangsaan Indonesia.
PENGGUNAAN LAGU KEBANGSAAN DALAM UPACARA.
Tata lagu Kebangsaan Indonesia Raya dalam Upacara Kenegaraan atau upacara
resmi seperti diatur dalam Peraturan Pemerintah adalah sebagai berikut :
1. Apabila diperdengarkan dengan musik, maka lagu Kebangsaan
Indonesia Raya dibunyikan lengkap satu kali.
2. Apabila dinyanyikan, maka dinyanyikan lengkap satu kali yaitu
bait pertama dengan 2
kali ulangan.
3. Pada saat lagu Kebangsaan Indonesia Raya diperdengarkan,
seluruh peserta upacara
mengambil sikap sempurna dan memberikan penghormatan menurut
keadaan setempat.
4. Pada waktu mengiringi pengibaran / penurunan bendera tidak
dibenarkan menggunakan musik dari tape recorder atau piringan.
5. Jika tidak ada korp musik/
genderang dan atau sangkakala, maka pengibaran bendera diiringi dengan nyanyian
bersama lagu kebangsaan Indonesia Raya


Comments
Post a Comment